Throttle kicker, tujuannya adalah membuka throttle atau menaikkan gas sehingga putaran mesin tidak terlalu rendah, contoh sederhana pada mesin mobil jika AC dinyalakan beban mesin tambah berat maka ada sistem “idle up” yang menaikkan putaran mesin agar mesin tidak mati.
Karena bengkelsepedamotor adalah blog sepedamotor maka yang mau dibahas adalah Throttle kicker (idle-up) pada sepedamotor, gunanya throttle kicker apa ? sepedamotor tidak pakai AC, kenapa gas dibuka/tutup tidak ikut saja dengan buka tutup grip sesuai keinginan pengendara.
Dengan semakin canggih komputer yang ada di sepedamotor, biasa disebut ECU/ECM maka sekarang tugas mekanis Slipper Clutch sudah bisa diambil alih secara elektronis, adalah Keihin EFI’s “throttle kicker” system, yang menggunakan throttle by wire agar kekuatan engine brake tidak mengunci roda belakang saat pengendara tutup grip gas butterfly di saluran masuk oleh ECU tetap dibuka , turun gigi, siap-siap nikung….. trus buka gas lagi…..
(Penjelasan Sliper Clutch)
Throttle Kicker hampir mirip seperti traction control, ECU/ECM akan menghitung kecepatan sepedamotor (roda belakang), putaran mesin, posisi gigi transmisi, kalau pada traction control menjaga agar ban belakang tidak spin/drift ban berputar lebih cepat daripada kecepatan sepedamotor, maka Throttle Kicker akan menaikkan putaran mesin agar roda belakang tidak terlalu lambat “skid” saat pengendara tutup gas dan turun gigi (over rev) lepas kopling… nikung… (lagi).
Sepedamotor yang sudah menggunakan Keihin EFI’s “throttle kicker” system adalah KTM RC8 1190
Selain KTM RC8 1190, 2013 Triumph Street Triple (Cycle World’s favorite motorcycles) juga pakai Keihin EFI’s “throttle kicker” system.
Sementara bengkelsepedamotor coba yang versi 2012 dahulu supaya nanti tahu bedanya… coba (break-in, lumayan dapat >300km) di jalan yang banyak tikungannya… Jakarta-Bandung-Jakarta
Jadi tidak perlu rubah konstruksi kopling dan sistem ini lebih baik dibandingkan sistem mekanis karena kopling tidak lepas, tetap terus berhubungan antara mesin dan roda belakang maka saat keluar tikungan buka gas… roda belakang langsung ikut putaran mesin tanpa jeda.
pertamax gan!!!!
artikel yang menarik jangan lupa mampir balik
hohohoooo
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/11/yamaha-touch-125-imut-tapi-gemesin.html?m=0
Kalau cc-nya kecil mungkin belum perlu ya. Selain faktor harga, engine brakenya kan kecil. Paling kalau salah pindah gigi saja terjadi rear wheel skids.
wow, bisa diaplikasikan ke matic ga om
apa berarti ecu bacanya dari perpindahan gigi dan ‘numpang’ ikut baca proximity abs ban belakang Om…
mantabbb gan infonya
http://belitong.wordpress.com/2012/11/20/opini-bebek-semakin-nyungsep-perubahan-pardigma/
motor diatas 250cc udah pantes pake slippery clutch, klo matic nggk ada engine brakenya, sama seperti mobil matic
syerem2 😀
klo diaplikasikan ke pulsar bisa? bisa untuk mengatasi turunnya rpm yang terlalu rendah? dalam kondisi tarik gas hingga limiter, p180ku rpm bisa turun 2000, bisa ga dibuat turun 1000? hehehe
Kereeeen